Rabu, 26 Desember 2012


LPK KARYA BHAKTI

I.                   PENDAHULUAN
Dalam mengembangkan keahlian yang ada di dalam diri seseorang, tentunya banyak tempat yang mampu mendidik dan mewujudkannya. Dengan modal keahlian yang dimiliki diharapkan dapat menghasilkan kualitas yang mumpuni. Baik dalam keahlian itu sendiri, bahkan dalam menciptakan suatu usaha dari hasil keahlian tersebut.
Berkaitan mengenai tempat pendidikan atau sering disebut tempat pelatihan, penulis akan memaparkan sebuah lembaga yang menyuguhkan pelatihan dalam bidang otomotif. Lembaga yang memberikan suatu pelatihan tentunya tidak sedikit, Operasional dan mutunya tentu berbada pula. Yang akan penulis uraikan adalah sebuah Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang bernama LPK Karya Bhakti.
Mengenai kegiatan pelatihan yang di selenggarakan oleh LPK Karya Bhakti, akan penulis uraikan dalam pembahasan berikut.

II.                PEMBAHASAN
A.    Awal Berdiri LPK Karya Bhakti
Pada akhir tahun 2009, Bpk. Nugroho mempunyai gagasan untuk mendirikan sebuat tempat pelatihan. Karna beliau melihat begitu pentingnya tempat pelatihan untuk mematangkan keahlian yang dimiliki oleh seseorang. Untuk itu, beliau segera menentukan pelatihan apa yang hendak ia berikan.
            Karena Bpk. Nugroho gemar dalam bidang otomotif dan beliau juga merupakan lulusan dari SMK bidang otomoti, maka pelatihan yang hendak didirikan adalah pelatihan otomotif. Kemudian beliau mulai mempersiapkan peralatan yang diperlukan dalam pelatihan tersebut. Setelah peralatan sudah didapatkan, beliau mempersiapkan pelatih yang dianggap handal dalam bidang otomotif dan mampu memberi pelatihan dengan bagus.
            Agar tempat pelatihan tersebut mendapat kepercayaan dari masyarakat dan perlindungan dari pemerintah, Bpk. Nugroho membuat surat permohonan operasional lembaga dari pemerintah dan permohonan wewenang untuk memberikan sertifikat kepada peserta pelatihan (warga belajar) yang telah lulus mengikuti pelatihan. Setelah melalui proses yang begitu panjang, sebulan kemudian permohonan tersebut mendapat tanggapan yang positif dari pemerintah daerah.
            Merasa persiapan untuk pelatihan sudah siap, akhirnya pada tanggal 21 Januari 2010 Bpk. Nugroho membuka tempat pelatihan otomotif yang bernama “LPK Karya Bhakti” terletak di Jl. Punden Sari RT 01 RW 2 Karanganyar, Tugu, Kota Semarang.

B.     Struktur Kelembagaan LPK Karya Bhakti
Ketua              : Nugroho Santoso
Sekretaris        : Nanik Rumini
Bendahara       : Nur’aini
Pelatih             : Priyanto dan Ari Hantoto
Diharapkan dengan lembaga yang terstruktur dengan baik, mampu memberikan pelatihan yang optimal dan konsisten. Hingga saat ini, LPK Karya Bhakti memiliki 10 orang warga belajar dan sudah memiliki lulusan 7 orang warga belajar.
C.    Kegiatan LPK Karya Bhakti
Kegiatan pelatihan yang dilakukan LPK Karya Bhakti berlangsung selama 5 hari dalam seminggu, dengan jadwal sebagai berikut:
Senin                           : Materi bidang otomotif
Selasa dan Rabu          : Bongkar Ringan
Kamis dan Jum’at       : Bongkar Berat
Materi otomotif disampaikan agar warga belajar lebih memperoleh kefahaman sebelum melaksanakan praktik langsung. Apabila melakukan praktik tanpa teori, dihawatirkan terjadi ketidak efektifan dan kesalahan. Bongkar ringan maksudnya ialah melakukan praktik dalam tahap awal. Yaitu servis kaburator, pengecekan roda dan velk, dan perbaikan kemudi. Bongkar berat maksudnya ialah melakukan praktik tahap lanjut. Yaitu pembongkaran mesin dan kelistrikan dalam kendaraan.
LPK Karya Bhakti memberikan waktu 6 bulan bagi warga belajar untuk bisa mendapatkan sertifikat keahlian. Dengan waktu yang cukup singkat, warga belajar dituntuk untuk berlatih dengan sungguh-sungguh dan menggunakan waktu tersebut seefektif mungkin.

III.             PENUTUP
Demikian yang dapat penulis uraikan mengenai LPK Karya Bhakti. Penulis mohon ma’af atas kekurangan dan kesalahan dalam penulisan. Semoga uraian yang penulis sampaikan dapat bermanfaat bagi semua pihak.

 
Lampiran Foto Kegiatan





Selasa, 18 Desember 2012



Proposal PTK PAI
A.          Judul Penelitian

”UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN ADAB MAKAN DAN MINUM  DENGAN METODE DRILL”
(Penelitian Tindakan Kelas, Kelas VIIIA SMP Negeri 3 Luragung pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam)

B.           Mata Pelajaran dan Bidang Kajian
Penelitian dengan judul di atas adalah penelitian Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VIIIA. Dengan bidang  Akhlak  dengan materi Tata Cara Makan dan Minum.

C.          Pendahuluan
Islam merupakan agama yang sempurna. Mencakup semua sisi hidup dan kehidupan dari mulai sisi pribadi sampai pengurusan masyarakat secara luas, dari mulai hubungan manusia dengan tuhannya sampai hubungan manusia dengan manusia dan lingkungan sekitarnya. Sehingga mempelajari ajaran agama ini merupakan sebuah kewajiban individu (fardlu ’ain), yang berkonsekuensi setiap muslim apabila tidak mempelajarinya maka dia dihukumi berdosa.
Secara garis besar materi pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah melingkupi akidah, akhlak, muamalah, ibadah dan sejarah. Dengan lingkup yang demikian komplek dan lengkap tersebut seharusnya pengamalan ajaran islam di sekolah harus sudah mencapai titik yang mendekati angka harapan yang tinggi untuk terciptanya lingkungan yang islami. Tidak ditemui lagi siswa yang malak teman-temannya, sampah yang tidak pada tempatnya, guru marah karena ada siswa yang makan permen karet ketika belajar, membuat keributan di dalam atau di luar kelas dan lain sebagainya.
Akhlak atau sikap baik terhadap sesama manusia maupun lingkungan merupakan hal yang mudah sekali untuk menilai seberapa tinggi penguasaan nilai atau moral seseorang, baik atau jeleknya seseorang tergantung pada akhlaknya tersebut. ”Kita menghukumi dengan apa yang nampak” , dan yang nampak itu adalah akhlak.
Di SMP Negeri 3 Luragung yang penulis teliti banyak disaksikan sampah yang berserakan dimana-mana, mulai dari ruang pribadi sampai ruang perhelatan umum. Ketika dicermati secara lebih detail lagi ternyata sampah yang berserakan tersebut mayoritas adalah sampah yang mulanya sebagai bungkus makanan yang biasanya berupa plastik. Sedangkan sampah jenis lainnya seperti kertas, plastik, daun-daunan, kayu dan lain-lainnya merupakan sampah yang berasal dari kegiatan siswa yang lain, misalnya proses belajar mengajar dengan prosentase sampah yang sangat kecil.
Disamping sampah yang berserakan penulis juga melihat bagaimana siswa-siswa memakan makanannya. Mulai dari mana ia membeli, dimana dan cara memakannya, tempat yang digunakan, semuanya menimbulkan keprihatinan penulis.
Penulispun mencoba mengkritisi teknik pembelajaran akhlak khususnya dalam soal akhlak ketika makan yang jelas mempunyai hubungan langsung dengan kebiasaan siswa yang merupakan kenyataan yang memprihatinkan tersebut. Metode mengajarkan akhlak khususnya dalam cara makan, selama ini ternyata hanya menggunakan metode ceramah dan anjuran karena hal tersebut dianggap merupakan hal yang biasa.
Sepengetahuan penulis penelitian tentang hal tersebut belum ditemui. Dari kenyataan tersebut penulis ingin menerapkan satu metode mengajar ”drill” untuk meningkatkan penguasaan pemahaman siswa terhadap materi ”Adab Makan dan Minum”.
Sebuah perkara yang dianggap baru bila hanya dikomunikasikan secara verbal saja tentu akan mendapatkan hasil yang kurang memuaskan baik bagi sipenerima maupun dalam penerapannya. That practice make perfect (Gunawan Hupoyo; 1986) pribahasa ini menjadi panduan untuk diterapkannya metode drill.
Materi akhlak tentang cara makan dan minum merupakan materi berulang yang perlu dijajaki kebenaran pelaksanaannya. Dengan metode drill diharapkan murid akan semakin paham terhadap materi yang diajarkan. Drill diartikan juga sebagai latihan siap, dimana metode ini tepat dipergunakan untuk melatih ulangan pelajaran yang sudah diberikan(Zuhairini; 1983).
Makan dan minum dalam ajaran islam diatur tatacaranya, sehingga materi tersebut merupakan materi campuran antara akhlak dan  keterampilan. Dengan demikian dibutuhkan tes keterampilan yang salah satu pelaksanaannya dibutuhkan kriteria authenticity, artinya sebuah pertimbangan apakah materi tersebut sesuai tidak dengan perbuatan siswa sehari-hari (Pedoman Pengembangan Tes Diagnostik Agama Islam; 2003).

D.          Rumusan Masalah dan Pemecahannya
Di dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di kelas VIIIA SMPN 3 Luragung yang materinya mengupas tentang akhlak yakni adab makan dan minum masih mengalami kendala dalam penyampampaian pembelajaran maupun dalam  penerimaan murid tentang pembelajaran akhlak tersebut. Selama ini perhatian dan penerimaan pembelajaran ini masih kurang jadi butuh adanya model pembelajaran yang sesauai.
Untuk mengupayakan minat murid tehadap bahan ajar, dibutuhkan yang namanya  pembelajaran yang menarik minat murid untuk belajar, menyenangkan dan menggiring mereka kearah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
Proses perubahan sistem pembelajaran kearah  yang hendak dicapai haruslah diikuti dengan menerapkan suatu  model pembelajaran. Melihat karakteristik materi yang ada dalam panduan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), materi ini menurut hemat penulis cocok sekali dengan metode Drill.
Rumusan masalah penelitian ini di susun  dalam kalimat  pertanyaan sebagai berikut.
1)            Adakah peningkatan perhatian murid pada pembelajaran akhlak,  murid  kelas VIIIA SMPN 3 Luragung Kuningan?
2)            Adakah keberanian murid untuk tampil menjawab soal di depan kelas  yang diberikan guru?
3)            Adakah  murid yang menjawab soal  dilembar jawaban yang diberikan kepada mereka?
4)            Adakah kesungguhan  murid untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang diajarkan ?
5)            Adakah kejelian murid untuk menghindari kekeliruan dalam mengerjakan tugas di lembar jawaban mereka?
6)            Adakah perhatian murid untuk menyelesaikan tugas mudah yang di berikan kepada mereka ?
7)            Adakah perhatian murid untuk menyelesaikan tugas sulit yang di berikan  kepada mereka?
8)            Adakah  jumlah murid yang memberikan jawaban tertulis baik?
9)            Adakah jumlah murid yang memperoleh peningkatan nilai ?
10)        Adakah jumlah murid yang memperoleh penurunan nilai ?
Pada intinya perumusan masalah ini terfokus pada pembatasan masalah sebagai berikut; yaitu menguji apakah metode Drill mampu meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran akhlak materi adab makan dan minum pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas VIIIA semester genap SMPN 3 Luragung?


E.           Tujuan Penelitian

     Penelitian ini ingin memperoleh  gambaran lengkap tentang hal-hal di bawah ini :
1)         Peningkatan perhatian murid pada pembelajaran akhlak,  murid  kelas VIIIA SMPN 3 Luragung Kuningan
2)         Keberanian murid untuk tampil menjawab soal di depan kelas  yang diberikan guru
3)         Adanya  murid yang menjawab soal  dilembar jawaban yang diberikan kepada mereka
4)         Kesungguhan  murid untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang diajarkan.
5)         Kejelian murid untuk menghindari kekeliruan dalam mengerjakan tugas di lembar jawaban mereka.
6)         Perhatian murid untuk menyelesaikan tugas mudah yang di berikan kepada mereka.
7)         Perhatian murid untuk menyelesaikan tugas sulit yang di berikan  kepada mereka.
8)         Jumlah murid yang memberikan jawaban tertulis baik.
9)         Jumlah murid yang memperoleh peningkatan nilai.
10)     Jumlah murid yang memperoleh penurunan nilai.
Sehingga dengan terjawabnya 10 permasalahan tersebut maka akan diketahui sejauh mana metode Drill dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran akhlak , materi adab makan dan minum pada siswa kelas VIII A di SMPN 3 Luragung Kuningan.


F.           Manfaat Hasil Penelitian
Peneliti mengharapkan hasil penelitian ini bisa  bermanfat  bagi semua pihak yang membaca penelitian ini,terutama bermanfaat bagi :

1.Murid
  Murid diberikan pengalaman belajar dengan model pembelajaran Drill. Dengan model pembelajaran ini murid bisa meningkatkan pemahamannya tentang Adab Makan dan Minum.
2.Guru
Model pembelajaran  Drill sangat membantu guru dalam pengajaran Akhlak hususnya materi  Adab Makan dan Minum, karena murid akan lebih mengerti dan tertarik. Ternyata juga murid lebih memahami pembelajaran Adab Makan dan Minum dengan cara praktek langsung.



3.Peneliti (Researcher)
Peneliti berharap dengan penelitian model ini bisa menjadi salah satu bahan rujukan penelitian dan juga bisa menjadi salah satu bahan untuk peneliti lain merevisi penelitiannya.
4. Lembaga (sekolah)
Manfaat penelitian ini bagi sekolah adalah sebagai motivasi positif bagi guru-guru yang ada di sekolah agar bisa menghasilkan penelitian tindakan kelas yang  lebih banyak lagi. Dan merupakan suatu Prestasi bagi sekolah yang bisa menghasikan peneliti- peneliti yang produktif.

G.          Kajian Pustaka
1.      Kajian Teori Membiasakan Prilaku terpuji
Standar Kompetensi (SK) Membiasakan Prilaku Terpuji merupakan materi yang tergabung dalam kelompok akhlak. Materi pokok Pendidikan Agama Islam meliputi tiga ajaran pokok islam yaitu : masalah keimanan (aqidah), keislaman (syari’ah) dan ihsan (akhlak).
Ketiganya haruslah tercermin dalam kehidupan sehari-hari, menurut buku Pedoman Penyusunan Tes Diagnostik Pendidikan Agama Islam menyatakan bahwa kemampuan menerapkan akhlakul karimah dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari harus dicapai melalui empat materi pokok, salah satunya adalah Tatakrama dalam Kehidupan(2003).
Dengan demikian Adab Makan dan Minum merupakan bagian dari akhlak yang harus dihadirkan dalam kehidupan sehari-hari. Lebih lanjut Zuhairini dkk (1983) mengartikan bahwa akhlak adalah suatu amalan yang bersifat pelengkap penyempurna bagi kedua amal di atas (aqidah dan syari’ah) dan yang mengajarkan tentang tata cara pergaulan hidup manusia.
Al-Ghazali mengatakan mendidik anak merupakan urusan yang paling penting, orang tua (murabbi) berkewajiban memelihara anak-anaknya dengan cara mendidik dan mengajarinya akhlak-akhlak yang mulia (Jamal Abdul Rahman: 2005).
Untuk mencapai tujuan mengajar maka dibutuhkan alat pencapaian mengajar, akhirnya lahirlah berbagai metode mengajar yang bersifat parsial maupun universal – bisa dipakai oleh berbagai materi dan mata pelajaran. Memperhatikan karakteristik materi yaitu Adab makan dan minum penulis berusaha mempadu padankan beberapa teori mengajar. Dan akhirnya jatuh pada pilihan metode Drill /Latihan Siap.
Metode Drill ialah suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih anak-anak terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. Metode ini digunakan pada pelajaran-pelajaran yang bersifat motoris (Zuhairini:1983).

2.      Implementasi Metode Drill pada Pembelajaran Adab Makan dan Minum
Metode Drill tepat digunakan apabila pelajaran dimaksudkan untuk melatih ulang pelajaran yang sudah diberikan dan atu sedang berlangsung. Selain itu pelajaranpun bertujuan melatih keterampilan anak dalam mengerjakan sesuatu. Metode ini dipergunakan untuk memperkuat daya tanggapan anak terhadap pelajaran.
Segi positif metode ini adalah dalam waktu singkat, cepat dapat memperoleh penguasaan dan keterampilan yang diharapkan. Tertanam pada anak-anak kebiasaan belajar secara rutin dan disiplin. Tetapi mempunyai sisi negatifnya pula yaitu menghambat perkembangan daya inisiatif murid, kurang memperhatikan perkembangan lingkungan dan membentuk kebiasaan yang kaku dan otomatis(Zuhairini;1983).
Untuk mengurangi sisi negatifnya tersebut, maka penulis menyusun langkah-langkah sebagai berikut :
a.       Memberikan instruksi alat-alat yang harus dibawa pada pertemuan sebelumnya.
b.      Memberikan pengertian dasar tentang materi adab makan dan minum.
c.       Membagi siswa kedalam beberapa kelompok dan tugas yang disesuaikan dengan kondisi lapangan, yaitu kelompok makan dalam ruangan, kelompok makan di ruang terbuka dan kelompok makan di tempat yang tidak mempunyai tempat duduknya.
d.      Mengambil kesimpulan.

H.          Prosedur Penelitian
A.    Seting Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada semester genap di kelas VIIIA SMPN 3 Luragung yang memiliki jumlah siswa sebesar 43 orang. Penelitian ini berlangsung selama 2 kali pertemuan pada minggu kedua dan minggu ketiga bulan Februari tahun 2008. Setiap pertemuan berlangsung selama 2 x 40 menit.
B.     Indikator Keberhasilan
Indikator yang menjadi acuan keberhasilan dalam setiap tindakan, berupa gradasi sebagai berikut:
  1. 80 – 100          : sangat berhasil
  2. 60 – 79            : berhasil
  3. 40 – 59            : cukup berhasil
  4. 20 – 39            : kurang berhasil
  5. 0 – 19              : tidak berhasil (Tatang Sunendar, 2007)
Sedangkan kemampuannya berdasarkan ranah kognitif yang diukur dengan anggka KKM. Untuk KKM Pendidikan Agama Islam SMPN 3 Luragung adalah 75,44.
C.     Siklus Tindakan
Siklus tindakan yang akan dilakukan meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan evaluasi, dan refleksi. Dalam dua kali pertemuan, penelitian ini diisi dengan 2 siklus.
1.      Siklus pertama
a.       Perencanaan
Perencanaan ini sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah disusun penulis dengan tindakan pembelajaran interaktif.
b.      Pelaksanaan
Pembelajaran dilakukan berdasarkan skenario pembelajaran dan dilakukan di tempat-tempat yang telah ditentukan.
c.       Pengamatan dan evaluasi
Melakukan pengamatan atas aktivitas siswa dan melakukan tes pada akhir pembelajaran. Minta bantuan teman sejawat untuk mengamati aktivitas guru dan interaksi antara guru dan siswa.
d.      Refleksi
Membahas aktivitas siswa dan guru serta menganalisis hasil evaluasi. 
2.      Siklus kedua
Hasil refleksi siklus pertama dijadikan pedoman pada pelaksanaan siklus kedua untuk memperbaikinya.
a.       Perencanaan
Perencanaan ini sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah disusun penulis dengan metode Drill/Latihan Siap dan diimplementasikan dengan pembelajaran interaktif.
b.      Pelaksanaan
Pembelajaran dilakukan berdasarkan skenario pembelajaran dan dilakukan di tempat-tempat yang telah ditentukan.
c.       Pengamatan dan evaluasi
Melakukan pengamatan atas aktivitas siswa dan melakukan tes pada akhir pembelajaran. Minta bantuan teman sejawat untuk mengamati aktivitas guru dan interaksi antara guru dan siswa.
d.      Refleksi
Membahas aktivitas siswa dan guru serta menganalisis hasil evaluasi. 
I.             Hipotesis Tindakan
Dalam rumusan ini  digunakan hipotesis tindakan kelas (Classroom Action) yang berjudul :
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN ADAB MAKAN DAN MINUM  DENGAN METODE DRILL
(Penelitian Tindakan Kelas, Kelas VIIIA SMP N 3 Luragung pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam)  seperti berikut:
1)      H1 : Ada peningkatan  perhatian murid pada pembelajaran  Adab makan dan minum  Murid kelas VIII A SMPN 3 Luragung Kuningan
H0 : Tidak Ada peningkatan  perhatian murid pada pembelajaran  Adab makan dan minum Murid kelas VIII A SMPN 3 Luragung Kuningan.
2)      H1 :  Ada keberanian murid untuk tampil menjawab soal di depan kelas.
H0 : Tidak Ada keberanian murid untuk tampil menjawab soal di depan kelas
3)      H1 : Ada jawaban murid dari soal di lembar jawaban yang diberikan kepada mereka.
 H0 : Tidak Ada jawaban murid dari soal di lembar jawaban yang diberikan kepada mereka..           
4)                        H1 : Ada kesungguhan murid untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang di ajarkan.
H: Tidak Ada kesungguhan murid untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang diajarkan
5)                        H1 : Ada kejelian murid untuk menghindari kekeliruan dalam mengerjakan tugas di lembar jawaban yang disediakan.
H0 : Tidak Ada  kejelian murid untuk menghindari kekeliruan dalam mengerjakan tugas di lembar jawaban yang diberikan.
6)                        H1 : Ada perhatian murid dalam menyelesaikan tugas yang mudah yang diberikan pada mereka.
H0 :  Tidak Ada perhatian murid dalam menyelesaikan tugas yang mudah yang diberikan pada mereka.
7)                        H1 : Ada perhatian murid dalam menyelesaikan tugas yang sulit yang diberikan pada mereka.
H0 : Tidak Ada perhatian murid dalam menyelesaikan tugas yang sulit      yang diberikan pada mereka.
8)                        H1 : Ada Jumlah murid yang memberikan jawaban tertulis baik di buku  catatan maupun  jawaban yang di selesaikan di papan tulis.
H0 : Tidak Ada jumlah murid yang memberikan jawaban tertulis baik di buku catatan maupun  jawaban yang diselesaikan di papan tulis.
9)      H1 : Ada Jumlah murid yang memperoleh peningkatan nilai
H0 : Tidak Ada jumlah murid yang memperoleh peningkatan nilai.
10)  H1 : Ada Jumlah murid yang memperoleh penurunan nilai .
H0 : Tidak Ada jumlah murid yang memperoleh penurunan nilai


J.            Jadwal Penelitian
1.  Perencanaan              :  Tanggal 11 – 29  Februari 2008
2.  Pelaksanaan               :
               a. Siklus 1 (satu) tanggal 6 Maret 2008 pukul  10.10 – 11.30 WIB.
               b. Siklus 2 (dua) tanggal 13 Maret 2008 pukul 10.10 – 11.30 WIB.
3. Penyusunan Laporan  : Tanggal 14 – 21 Maret 2008.
4. Pelaporan                   : Tanggal 25 Maret 2008.
  
K.          Biaya Penelitian
1. Alat Tulis Kantor       :  Rp    300.000,00
2. Konsultasi                  :  Rp 1.300.000,00
3. Konsumsi                   :  Rp    250.000,00
4. Dokumentasi/Arsip    :  Rp    300.000,00
   Jumlah                         :  Rp  2.150.000,00

L.           Personalia Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti dibantu dengan saru (1) orang sebagai kameramen dan dua (2) orang sebagai observer. Jadi jumlah personalia penelitian sebanyak empat (4) orang.
M.         Daftar Pustaka
Abdur Rahman, Jamal, 2005. Tahapan Mendidik Anak. Bandung : Irsyad Baitus Salam.
Al-Atas, Muhamad Al-Naquib, 1994. Konsep Pendidikan dalam Islam. Bandung: Penerbit Mizan.
Al-Abrasyi, M. Athiyah, 1990. Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam. Jakarta : Bulan Bintang.
Al-Munir, Mahmud Samir, 2004. Guru Teladan di bawah Bimbingan Allah. Jakarta : Gema Insani.
Anonimous, 2003. Pedoman Pengembangan Tes Diagnostik Agama Islam. Jakarta : Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
Baradja, Umar, 1992. Bimbingan Akhlak Bagi Putra-putra Anda (2). Surabaya – Indonesia : Pustaka Progresif.
Hupoyo, Gunawan, 1991. The Boyhood of Ronggowarsito. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Zuhairini, Dra. H., 1983. Methodik Khusus Pendidikan Agama. Malang : Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel.  

N.          Lampiran-lampiran
1.           Instrumen Penelitian
2.           CV Semua Peneliti
3.           Surat Keterangan Penelitian
4.           Rencana Pembelajaran